Punya bisnis UMKM itu seru tapi juga penuh tantangan, ya nggak? Salah satu tantangan terbesar yang sering dihadapi adalah bikin pelanggan tetap setia. Udah susah payah bikin mereka datang, eh, nggak lama hilang begitu aja. Rasanya kayak beli es krim waktu panas-panas, belum sempat nikmatin udah meleleh duluan! Jadi, gimana caranya biar pelanggan nggak cuma datang sekali terus mereka kabur, tapi balik lagi dengan rasa puas dan mungkin malah ajak teman? Yuk, kita bahas bareng-bareng! Ada sebuah cerita menarik nih. Di sudut kota kecil, ada sebuah warung makan. Dekorasinya sederhana, dan nggak ada promo besar-besaran juga. Tapi tiap hari, pelanggan warung itu selalu ramai antre. Bahkan ada yang rela datang dari jauh. Kira-kira apa ya rahasianya? Ternyata, bukan karena makanannya paling murah atau porsinya paling banyak. Tapi ada satu hal yang membuat orang-orang itu terus kembali datang: perhatian. Pemilik warung ini hafal nama pelanggannya, tahu pesanan favorit mereka, sampai kebiasaan kecil yang mereka ceritakan waktu makan. Buat pelanggan, makan di sana bukan cuma soal kenyang, tapi mereka juga ngerasa diperhatikan. Di dunia UMKM, memiliki hubungan seperti itu adalah aset yang berharga. Nggak cuma soal transaksi, tapi gimana caranya bikin pelanggan merasa seperti “menikmati masakan ibu” setiap kali berinteraksi dengan bisnis kita. Kenapa Loyalitas Pelanggan Itu Penting Banget? Coba bayangkan kita punya pelanggan yang nggak cuma belanja sekali, tapi terus balik dan bahkan jadi duta gratis bisnis kita. Dengan senang hati mereka merekomendasikan produk atau jasa kita ke teman atau keluarganya tanpa diminta. Sounds good, kan? Nah, itulah kenapa memiliki pelanggan yang loyal penting banget buat UMKM. Tapi ingat, bangun loyalitas itu nggak instan ya. Ada banyak faktor yang bikin pelanggan kabur, mulai dari pelayanan yang nggak konsisten, produk yang nggak sesuai harapan, atau bahkan lupa sekadar bilang “terima kasih” setelah mereka belanja. Kecil sih kelihatannya, tapi efeknya besar. Jadi, gimana caranya biar pelanggan tetap loyal? Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba: 1. Perlakukan Pelanggan Seperti Sahabat Setiap pelanggan punya cerita, kebiasaan, dan kebutuhan yang berbeda. Menyapa mereka dengan nama, ingat pesanan favorit mereka, atau sekadar nanya kabar bisa bikin mereka merasa spesial. Jadi, jangan hanya fokus pada transaksi saja ya, coba deh lebih peduli dengan kebutuhan mereka. Misalnya, ngobrol santai lewat media sosial atau bikin survei kecil-kecilan. Dengan begitu, kita bisa tahu apa yang mereka suka, apa yang mereka nggak suka, dan apa yang bisa bikin mereka datang kembali. 2. Konsistensi Itu Kunci Bayangin beli kopi di tempat langganan, tapi tiap datang rasanya beda-beda. Nyebelin, kan? Kecewa seperti ini nggak cuma bikin pelanggan jengkel, tapi juga bikin pelanggan kapok buat balik lagi. Mereka bakal balik kalau produk atau layanan kita selalu konsisten. Jadi, pastikan standar kualitas tetap terjaga, ya. Kalau pelanggan percaya sama kualitas produk, mereka nggak akan ragu buat balik lagi. 3. Efisiensi Karyawan untuk Layanan Lebih Cepat Nggak ada yang suka nunggu lama. Makanya, pastikan pelayananmu cepat dan efisien. Kenapa? Karena, alasan mereka bisa datang kembali bukan hanya karena produk yang kita jual, tapi juga karena pengalaman yang mereka rasakan selama berbelanja. Pengalaman berbelanja yang menyenangkan juga jadi faktor penentu, apakah mereka akan kembali atau tidak. Dengan bantuan aplikasi seperti Ngabsen.id untuk memonitor kehadiran dan kinerja karyawan, UMKM dapat memastikan timnya bekerja secara maksimal untuk melayani pelanggan. Pelanggan yang puas dengan layanan yang kita beri biasanya nggak cuma balik, tapi juga kasih testimoni positif. 4. Buat Program Loyalitas yang Menarik Program loyalitas atau reward, sebenarnya seperti kita memberi pelanggan tiket masuk ke dunia khusus, karena cuma mereka yang punya akses. Misalnya, diskon eksklusif buat pelanggan setia, atau poin yang bisa mereka kumpulin buat ditukar dengan produk atau layanan yang lebih menarik. Selain bikin mereka happy, ini juga nunjukin kalau mereka adalah bagian penting dari bisnis kita. Kalau program loyalitas ini dijalankan dengan baik, bisnis kita bakal dapet nilai plus dimata mereka. Pelanggan nggak cuma merasa puas, tapi juga merasa ada benefit setiap kali balik. Ini yang bikin mereka makin betah dan loyal sama bisnis kita. 5. Libatkan Pelanggan dalam Keputusan Bisnis Kadang, pelanggan cuma butuh didengar. Cobain deh ajak mereka ikut voting atau polling di media sosial buat nentuin produk baru, desain kemasan, atau bahkan rasa terbaru yang akan dirilis. Ini bisa banget diterapin di bisnis UMKM juga. Misalnya, warung kopi kecil bisa minta pelanggan milih menu spesial apa yang mereka pengen buat minggu depan. Interaksi seperti ini nggak cuma bikin mereka antusias, tapi juga membuka peluang word-of-mouth, karena mereka bakal cerita ke teman-temannya tentang keterlibatan mereka. Ayo Bangun Hubungan yang Lebih Dekat Di tengah persaingan UMKM yang makin ketat, punya pelanggan loyal itu ibarat punya sahabat karib—sangat berharga. Jadi, jangan cuma fokus cari pelanggan baru, tapi rawat juga yang sudah ada. Pelanggan yang merasa dihargai pasti nggak cuma balik lagi, tapi juga ajak temannya. Yuk, mulai kasih perhatian lebih ke pelangganmu. Biar bisnis nggak cuma jalan, tapi juga terus berkembang! Pakai Aplikasi Ngabsen.id Kelola karyawan lebih mudah dan efisien bersama Ngabsen.id Daftar Sekarang Demo Gratis Link Facebook Instagram Tiktok
Apakah Denda Terlambat Masuk Kerja Efektif Meningkatkan Disiplin Karyawan?
Pernah gak sih, duduk di meja kerja sambil lihat laporan absensi karyawan yang, yah… lagi-lagi ada yang terlambat masuk kerja? Sebagai HR atau owner bisnis, ini pasti jadi tantangan harian. Di satu sisi, aturan tetap aturan. Kalau terlambat, ya pasti ada konsekuensinya. Tapi di sisi lain, kita tahu gak semua keterlambatan itu soal malas. Kadang, ada cerita di baliknya. Sebut saja Lia. Dari data absensi bulan ini, Lia sering terlambat di hari Senin. Lalu ada juga Heri, yang telat karena harus mengantar anaknya dulu ke sekolah. Di balik setiap keterlambatan, ada beberapa alasan yang mungkin belum kita pahami sepenuhnya. Sebagai HR atau pemilik bisnis, tentu kita gak mau cuma jadi “polisi” yang sibuk menghitung denda, kan? (ya kecuali kalau sudah pakai sistem otomasi perhitungan denda seperti Ngabsen.id). Tapi ingat, yang kita cari disini adalah solusi, bukan hanya sekadar hukuman. Kenapa Perusahaan Memberlakukan Denda Keterlambatan? Prinsipnya sederhana: biar karyawan lebih disiplin. Kalau terlambat kerja bisa mengurangi pendapatan, harapannya mereka lebih berusaha datang tepat waktu. Tapi, tunggu dulu. Apakah semua orang merespons denda ini dengan cara yang sama? Disiplin atau Sekadar Takut Didenda? Beberapa orang mungkin jadi lebih disiplin setelah terkena denda sekali dua kali. Mereka jadi bangun lebih pagi, cari rute jalan tercepat, dan memastikan hadir tepat waktu. Tapi ada juga karyawan yang “ya sudah.” Mereka paham ada denda, tapi tetap saja sering terlambat. Kenapa? Karena masalah disiplin itu gak selalu soal denda. Ada faktor lain seperti kelelahan, jarak rumah ke kantor, atau bahkan kurangnya motivasi kerja. Denda, kalau diterapkan tanpa pendekatan lain, sering kali hanya menimbulkan rasa takut tanpa benar-benar memperbaiki pola kerja. Lalu, Apa Solusinya untuk Mengatasi Karyawan yang Sering Terlambat Masuk Kerja? Denda mungkin efektif untuk jangka pendek, tapi untuk jangka panjang? Perusahaan perlu strategi yang lebih personal dan manusiawi. Contohnya: Komunikasi yang Terbuka: Pahami alasan karyawan sering terlambat. Apakah karena transportasi? atau ada masalah lain yang perlu didukung oleh perusahaan. Misalnya Lia, yang sering terlambat di hari Senin. Kita bisa langsung diskusi tanpa kesan menghakimi. “Saya lihat kamu sering terlambat hari Senin. Ada yang bisa kita bantu?”. Sistem Reward dan Punishment: Selain memberi denda, kenapa gak coba memberikan reward bagi karyawan yang konsisten datang tepat waktu? Hal sederhana seperti ucapan “terima kasih” atau penghargaan kecil bisa bikin mereka lebih semangat. Penggunaan Teknologi: Memantau kehadiran karyawan secara transparan bisa jadi langkah awal untuk menciptakan budaya disiplin tanpa harus terus-menerus mengandalkan hukuman. Di sinilah teknologi masuk untuk mempermudah kita. Misalnya, aplikasi seperti Ngabsen.id. Aplikasi ini bukan sekadar alat untuk mencatat siapa yang datang dan terlambat. Aplikasi ini memberi kita gambaran yang lebih lengkap tentang pola kehadiran karyawan yang dapat membantu perusahaan untuk memilih pendekatan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan—baik dengan atau tanpa adanya denda. Kesimpulan: Disiplin Itu Bukan Sekadar Denda Denda keterlambatan mungkin bisa jadi “tamparan” awal buat karyawan yang sering datang terlambat. Tapi untuk benar-benar membangun budaya disiplin, perusahaan perlu pendekatan yang lebih menyeluruh. Dengan teknologi seperti Ngabsen.id perusahaan dapat menerapkan denda dengan cara pendekatan yang lebih manusiawi dan tentunya lebih praktis. Melalui data yang tersedia, perusahaan bisa lebih mudah memahami pola keterlambatan dan mencari solusi bersama karyawan. Pada akhirnya, karyawan yang merasa didukung akan lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik, menciptakan lingkungan kerja yang lebih produktif, dan membuat semuanya lebih berjalan dengan lancar. Bagaimana menurut kamu? Apakah denda keterlambatan masih relevan, atau teknologi dan pendekatan manusiawi seperti ini yang lebih efektif? 😊 Pakai Aplikasi Ngabsen.id Kelola karyawan lebih mudah dan efisien bersama Ngabsen.id Daftar Sekarang Demo Gratis Link Facebook Instagram Tiktok
Ingin UMKM Anda Naik Kelas? Simak Strategi berikut yang Jarang Dibahas!
Presensi Online UMKM yang Efisien Bagi pemilik UMKM, mengembangkan usaha ke tingkat yang lebih tinggi adalah impian yang ingin dicapai. Namun, untuk bisa naik ke level berikutnya atau “naik kelas” tentunya tidak hanya membutuhkan kerja keras saja, bukan? tetapi kita juga membutuhkan strategi yang tepat. Dalam artikel ini, mari kita bahas beberapa strategi penting yang bisa bikin UMKM Anda naik kelas, tapi mungkin jarang dibicarakan. 1. Pahami Tanda UMKM yang Siap Naik Kelas Sebelum melangkah lebih jauh, coba kenali dulu “tanda-tanda” UMKM yang sudah siap naik kelas. Biasanya ditandai dengan peningkatan pendapatan, jumlah karyawan yang bertambah, jangkauan pasar yang semakin luas, dan kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar yang lebih besar. Punya target seperti ini bikin kita lebih fokus dan tahu apa yang harus dicapai. 2. Jangan Ragu Ikut Pelatihan UMKM Seringkali, pelatihan dianggap cuma buang waktu. Padahal, pelatihan bisa bantu kita dapat insight baru loh! Dari cara mengelola keuangan hingga strategi pemasaran, ada banyak hal yang bisa langsung kita terapkan di usaha kita. Jadi, jangan ragu untuk menambah ilmu lewat pelatihan. Siapa tahu, Anda ketemu strategi yang cocok banget untuk usaha Anda. 3. Kenali Pasar dan Pesaing Lebih Dalam Sebelum bisnis bisa naik kelas, kita harus tahu dulu siapa sebenarnya target pasar kita dan apa yang pesaing lakukan. Dengan riset pasar, kita bisa pahami tren terbaru, kebutuhan konsumen, dan cara pesaing beroperasi. Kalau kita tahu apa yang bikin pesaing sukses atau apa yang dibutuhkan pasar, kita bisa atur strategi jitu untuk lebih unggul. 4. Manfaatkan Teknologi untuk Efisiensi Di zaman digital ini, teknologi bisa sangat membantu operasional bisnis. Contohnya seperti aplikasi ngabsen.id untuk pengelolaan karyawan. Dengan aplikasi ini, absensi bisa otomatis, waktu jadi lebih efisien, dan perhitungan gaji bisa lebih mudah. Selain itu, teknologi seperti sistem manajemen keuangan atau toko online juga bisa bantu UMKM Anda lebih siap bersaing. 5. Penuhi Kebutuhan Konsumen dengan Inovasi Mengerti apa yang dibutuhkan konsumen adalah kunci mempertahankan mereka. Dengarkan feedback dari pelanggan dan gunakan masukan mereka untuk terus memperbaiki produk atau layanan. Ketika kita memenuhi kebutuhan konsumen dengan baik, mereka pun lebih setia dan bahkan bisa merekomendasikan produk kita ke orang lain. 6. Tingkatkan Kapasitas Produksi dan Skill Tim Saat permintaan mulai meningkat, penting juga untuk memastikan bahwa kita bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Investasikan dana untuk alat produksi yang lebih canggih atau berikan pelatihan pada tim. Karyawan yang terampil dan peralatan yang modern bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas produk kita, loh! 7. Bangun Jaringan dan Kolaborasi Jaringan itu penting banget untuk buka peluang baru. Coba jalin hubungan dengan usaha lain atau buat model kemitraan yang bisa membantu bisnis kita tumbuh. Bahkan, jika bisnis Anda sudah stabil, mungkin bisa mempertimbangkan model franchise untuk memperluas pasar. Dengan kolaborasi atau franchise, bisnis kita bisa berkembang lebih cepat dan terjangkau. 8. Diversifikasi Produk untuk Menjaga Relevansi di Pasar Agar tetap kompetitif, pertimbangkan untuk menambah variasi produk atau layanan baru yang sesuai dengan tren pasar. Diversifikasi ini bisa bantu kita menjangkau lebih banyak pelanggan dan mempertahankan bisnis tetap relevan di tengah perubahan tren. Menaikkan kelas UMKM memang butuh waktu, tapi langkah-langkah ini bisa mempermudah prosesnya. Dari memanfaatkan teknologi seperti Ngabsen.id hingga memahami pasar lebih dalam, strategi ini siap membantu UMKM Anda berkembang. Yuk, optimalkan peluang dan bawa UMKM Anda ke level selanjutnya! Ingin tahu bagaimana Ngabsen.id membantu berbagai jenis pekerjaan dalam sistem presensinya, cari tahu tentang ngabsen.id di : Blog Facebook Instagram DAFTAR UJI COBA GRATIS, NGABSEN.ID
Harga Aplikasi Absensi Online
Harga aplikasi absensi online bisa jadi pertimbangan dalam pemilihan rekan penyedia layanan absensi online yang efisien untuk UMKM
Membuat Absensi Online Untuk Bisnismu (Bagian 2)
Membuat absensi online yang handal dan sesuai kebutuhan bisnis Anda bukan hal yang rumit. Dengan ngabsen.id, Anda dapat mewujudkannya dengan mudah dan cepat. Namun, untuk memastikan kelancaran prosesnya, penting untuk melakukan persiapan data yang matang. Berikut beberapa langkah yang perlu Anda lakukan:
1. Analisis Kebutuhan dan Skenario Jam Kerja
Langkah pertama adalah memahami kebutuhan dan skenario jam kerja di perusahaan Anda. Hal ini meliputi:
Jenis jam kerja: Apakah perusahaan Anda menerapkan jam kerja standar, shift, atau fleksibel?
Kebutuhan absensi: Apakah Anda memerlukan absensi masuk dan keluar saja, atau membutuhkan pencatatan lembur, cuti, dan izin?
Lokasi kerja: Apakah karyawan Anda bekerja di satu lokasi atau di beberapa lokasi berbeda?
Informasi ini akan membantu Anda memilih fitur absensi online yang tepat untuk kebutuhan bisnis Anda.
2. Pengelompokan Jenis Jabatan dan Tanggung Jawab
Kelompokkan karyawan Anda berdasarkan jenis jabatan dan tanggung jawabnya. Hal ini akan membantu Anda dalam:
Penentuan pengaturan absensi: Setiap kelompok jabatan mungkin memiliki kebutuhan absensi yang berbeda, seperti jam kerja yang berbeda atau kebijakan absensi yang berbeda.
Pemberian akses dan otorisasi: Anda dapat memberikan akses dan otorisasi yang berbeda kepada setiap kelompok jabatan, seperti akses untuk melihat data absensi, mengajukan cuti, atau menyetujui izin.
3. Pembuatan Kelompok Gaji Berdasarkan Jabatan
Buatlah kelompok gaji berdasarkan jabatan karyawan. Hal ini akan membantu Anda dalam:
Perhitungan gaji: Sistem absensi online ngabsen.id dapat terintegrasi dengan sistem payroll Anda untuk menghitung gaji karyawan secara otomatis.
Pelaporan gaji: Anda dapat menghasilkan laporan gaji yang detail berdasarkan kelompok jabatan.
4. Penentuan Titik-Titik Absensi
Tentukan titik-titik absensi di mana karyawan Anda akan melakukan absensi. Hal ini bisa berupa:
Kantor: Anda dapat memasang mesin absensi fingerprint atau menggunakan aplikasi absensi mobile di smartphone karyawan.
Lokasi kerja lain: Jika karyawan Anda bekerja di beberapa lokasi, Anda dapat menentukan titik-titik absensi di setiap lokasi tersebut.
5. Pengumpulan Data Karyawan dan Penautan Informasi
Kumpulkan data karyawan Anda, seperti nama, nomor induk karyawan, alamat, dan kelompok jabatan. Kemudian, tautkan informasi yang telah dibuat di langkah 1-4 dengan data karyawan tersebut.
6. Integrasi Data ke Sistem Backoffice ngabsen.id
Setelah data karyawan dan informasi terkait siap, Anda tinggal mengintegrasikannya ke sistem backoffice ngabsen.id. Tim ngabsen.id akan membantu Anda dalam proses integrasi data ini.
Selesai!
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda telah menyelesaikan persiapan data untuk membuat absensi online dengan ngabsen.id. Tinggal masukkan data ke sistem backoffice ngabsen.id dan absensi online Anda siap digunakan.
Nikmati Manfaat Absensi Online dengan ngabsen.id:
Akurasi data kehadiran yang tinggi
Penghematan waktu dan biaya
Peningkatan disiplin dan produktivitas karyawan
Meningkatkan citra perusahaan
Fitur lengkap dan mudah digunakan
Tim support yang handal
Data aman dan terjamin
Membuat Absensi Online Untuk Bisnismu (Bagian 1)
Membuat absensi online untuk kebutuhan bisnismu adalah hal yang sangat menantang, simak artikel ini.
3 Manfaat Absensi Online Yang Efisien untuk UMKM
Absensi online memiliki peran yang signifikan di bisnis UMKM saat ini. Mau tahu lebih lanjut silahkan baca di bawah ini.
Ngabsen.id: Presensi Online UMKM Menuju Aplikasi HRD Terbaik
Ngabsen.id hadir berusaha menjadi aplikasi HRD terbaik bagi UMKM yang ingin mengoptimalkan pengelolaan kehadiran karyawan
Karakter Karyawan UMKM Yang Ideal: Membangun Kekuatan Tim yang Solid
Karakter karyawan UMKM yang ideal tidak hanya memiliki kemampuan teknis, tapi juga memiliki karakter yang mendukung budaya kerja dan nilai-nilai yang dianut oleh UMKM tersebut.
Panduan Lengkap Membangun Tim yang Kuat dan Berkinerja Tinggi Di UMKM
Membangun Tim Kuat Untuk UMKM Memerlukan Konsentrasi Khusus, Simak Ulasanya Di Sini